Hari Pahlawan
Hari Pahlawan

Setelah
kekalahan Jepang, rakyat dan pemuda-pemuda Indonesia melucuti senjata Jepang
namun tiba – tiba Inggris datang membawa misi untuk melucuti senjata Jepang,
membebaskan tahanan, memulangkan tentara Jepang ternyata Inggris juga membawa
misi lain yaitu, Menjadikan Indonesia menjadi negara jajahan Belanda.
Mengatahui rencana tersebut rakyat Indonesia melawan tentara Indonesia
Tentara-tentara
kita tidak menyerah, mereka terus melawan padahal kita barus saja selesai
berperang sudah berperang lagi, kita baru 3 bulan merasakan ketenangan, kedamaian
sudah mulai pertempuran lagi. Rakyat Indonesia tidak diam, mereka saling
bahu-membahu untuk membantu yang lainnya.
Walaupun
kita tidak mempunyai senjata yang canggih seperti Inggris, kita mempunyai
semangat yang sangat besar, tidak ada yang bisa mengalahkan kita,
sekuat-kuatnya pasukan itu akan kalah kalau mereka tidak saling bekerja sama
atau tidak mempunyai semangat. Kita hanya menggunakan senapan dan pistol yang
tidak begitu bagus, bambu runcing, dan senjata sisa Jepang dan Belanda.
Tentara
Inggris mengeluarkan ultimatum, yang artinya permintaan tidak terbatalkan atau
pernyataan terakhir. Isi ultimatum itu berisi bahwa orang Indonesia yang
bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang sudah
ditentukan dan mereka juga harus menyerahkan diri sambil mengangkat
tangan di atas, rakyat Indonesia mulai kehilangan semangatnya. Pagi-pagi,
Soetomo atau yang biasa dipanggilnya Bung Tomo melakukan pidato untuk
menyemangati rakyat Indonesia untuk terus berjuang demi Indonesia, Bung Tomo
juga salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang dihormati selain
Soedirman, KH. Hasyim Asy’ari, dll. Mendegar pidato tersebut rakyat Indonesia bersorak
dan mulai bersemangat lagi.
Pagi-pagi itu juga tentara Inggris mengeluarkan
serangan lagi, mulailah tumpah darah, yang tadinya pertempuran kecil menjadi
pertempuran yang besar dan dahsyat, keadaan di Surabaya sudah sangat panas darah
dan mayat ada dimana-mana. Inggris meluncurkan serangan bom dari langit,
kejadian ini seperti terulang lagi saat belum merdeka
Korban dari pertempuan ini memakan 6.000-16.000
pejuang dan 200.000 rakyat sipil yang mengungsi di Surabaya. Lagi-lagi Indonesia
telah hilang banyak sekali pejuang-pejuang yang sangat berani dan tidak kenal
kata menyerah, mereka terus berjuang walaupun mereka sudah sakit-sakitan mereka
masih berusaha, kita seharusnya berterima kasih dengan mereka, karena mereka
kita sekarang bisa damai dan sudah tidak ada pertempuran.
Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa
tersebut adalah, pantang menyerah, tidak kenal kata lelah, bekerja sama, saling
bahu – membahu. Untuk menghormati jasa mereka kita harus meneladani sifat
mereka, belajar dengan benar agar kita bisa membuat Indonesia.
Kita adalah
penerus bangsa !
selamat hari pahlawan
BalasHapus